Selasa, 20 September 2016

SMA Negeri 2 Balige

SMA Negeri 2 Balige

1. Sejarah Sekolah
Reuni alumni SMA Negeri 1 Balige pada tahun 1990 adalah momen lahirnya ide mewujudkan kepedulian terhadap pendidikan secara umum dan pendidikan generasi muda di Balige khususnya. Putra terbaik bangsa yang berasal dari Balige sepakat membangun pendidikan di Bona Pasogit (tempat asal) dengan cara merekrut siswa terbaik dalam akademis dari setiap SLTP yang berada dalam jajaran wilayah Tapanuli Utara, Dairi, Tapanuli Selatan, Karo, Kotamadya Sibolga, Tapanuli Tengah untuk diseleksi dan ditampung dalam satu pusat pendidikan dengan mendirikan Yayasan Soposurung Balige.
Perjanjian kerjasama Depdikbud dengan Yayasan Soposurung No. 7184/105/7/91.1 - No. 916/YYS/X/VL tanggal 10 Oktober 1991 adalah cikal bakal berdirinya SMA Negeri 2 Balige . Depdikbud memberi kewenangan terhadap Yayasan Soposurung mendirikan asrama siswa dan fasilitas yang dibutuhkan serta melakukan renovasi terhadap gedung eks-SPG Negeri Balige dengan lahan seluas 62.845 meter persegi untuk dipergunakan sebagai fasilitas dari sekolah unit baru yang berdiri atas kerjasama kedua belah pihak. Sekolah Unit baru yang didirikan pada tahun 1991 tersebut adalah SMA Negeri 3 Balige yang kemudian mengalami perubahan nama sesuai dengan kebijakan pemerintah menjadi SMU Negeri 3 Balige selanjutnya berubah nama lagi menjadi SMU Negeri 2 Balige dan sekarang menjadi SMA Negeri 2 Balige.
Sesuai dengan tujuan yang ditetapkan Yayasan Soposurung yang mengacu pada peningkatan kualitas pendidikan maka pihak Yayasan Soposurung Balige merekrut tenaga pengajar dengan mengajukan permohonan kepada pihak pemerintah untuk menempatkan tenaga guru ekspenerima Tunjangan Ikatan Dinas (TID) yang berasal berbagai daerah.
Pada tahap awal, perekrutan dilakukan dengan menyeleksi siswa kelas 2 SMA yang berprestasi dari berbagai sekolah yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara saat itu. Selanjutnya sejak pada tahun ajaran 1992/1993 sampai saat ini, SMA Negeri 2 Balige melakukan seleksi siswa baru dengan dua jalur. Pertama dengan cara menyeleksi Nilai Ebtanas Murni (NEM), kedua dengan cara tes akademik, tes psikotes,dan tes kesehatan. Perbedaan cara seleksi ini sebagian salah satu indikasi wujud kerja sama SMA Negeri 2 Balige dengan Yayasan Soposurung. Siswa yang diterima dengan jalur Tes yaitu sebanyak 40 orang, oleh Yayasan Soposurung, siswa tersebut diasramakan selanjutnya di SMA Negeri 2 Balige disebut siswa asrama. Sementara siswa yang diterima melalui jalur seleksi NEM sebanyak 160 orang disebut siswa non asrama. Hak dan kewajiban siswa asrama dan nonasrama Perlakuan dan penggunaan sarana dan prasarana SMA Negeri 2 Balige oleh siswa asrama dan non asrama.
Cara perekrutan siswa baru yang dilakukan pada tahun pelajaran 1992/1993 , menjadi metode yang digunakan sampai saat ini. Pada PSB 2016 yang lalu, jumlah siswa yang diterima adalah 312 orang, yang terdiri dari 120 orang siswa asrama dan 192 siswa non asrama.




2. Situasi Sekolah
    a. Visi dan Misi

        Visi:

Berprestasi Dalam Iptek, Berwawasan Lingkungan, Berbudaya dan Beriman Menjawab Tantangan Zaman
Prestiqeus in Science and Technology, Culture and Faitfull in Facing Era Challenges
        Misi:
   1.  Membekali siswa dalam meningkatkan ketagwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
   2.  Membekali siswa agar dapat menghargai dan mencintai budaya
   3.  Membekali siswa dengan IPTEK dan kecakapan hidup yang  berwawasan lingkungan.
   4.  Melakukan  pembenahan  manajemen,  administrasi,  sarana  dan  prasarana, kurikulum, metodologi, media dan assesment yang variatif berbasis teknologi informasi dan komunikasi. 
   5.  Meningkatkan peran serta warga sekolah  untuk menciptakan lingkungan yang asri.
   6.  Mengimplementasikan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) .
   7.  Meningkatkan kompetensi guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan dalam kerangka   legal dan moral serta etika bekerja dengan mengembangkan manajemen berbasis sekolah.

    b. Siswa-siswi
  Sistem penerimaan siswa/i SMAN 2 Balige setiap tahunnya tergolong seleksi yang cukup ketat. Penerimaan Siswa Baru tersebut terbagi atas 2 jalur, yaitu Penerimaan Siswa Asrama Yayasan Soposurung SMAN 2 Balige (siswa asrama) dan Penerimaan Siswa SMAN 2 Balige non asrama. Seperti yang dikatakan sebelumnya, pada tahun 2016, jumlah siswa asrama yang diterima adalah 120 orang dan siswa non asrama adalah 192 orang.
             Untuk penerimaan siswa asrama, dilaksanakan melalui beberapa seleksi yang sangat ketat. Diawali dengan Seleksi Akademik. Kemudian calon siswa baru yang telah lulus seleksi akademik akan kembali mengikuti seleksi yaitu Seleksi Kesamaptaan dan Psikologi, lalu Seleksi Wawancara dan Kesehatan. Untuk info lebih lanjut mengenai penerimaan siswa asrama tiap tahunnya, bisa dilihat di www.yasop.org .
             Untuk penerimaan siswa non asrama, dilaksanakan melalui Seleksi Akademik yang diselenggarakan setelah berlangsungnya UN SMP tiap tahunnya. Untuk info lebih lanjut mengenai penerimaan siswa non asrama tiap tahunnya, bisa dilihat di sman2balige.sch.id .



Tidak ada komentar:

Posting Komentar